PANEN UDANG TUMPANGSARI MENINGKAT BERKAT DI.GROW (VIDEO)

Arie Bintara merasa sangat puas dengan hasil panen kali ini, karena hasil panen udang Vaname pada awal bulan April 2015 mencapai 8,2 kwintal dari lahan 2.5 ha. Sebelumnya petani di Desa Kalanganyar, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, hanya menuai panen 2 kwintal Litopenaeus vannameii di lahan sama. Artinya peningkatan produktivitas udang mencapai 300% lebih.
Lonjakan produksi itu terjdi setelah Arie menggunakan pupuk organik cair DI GROW GREEN pada lahan tambak miliknya. “Udang semakin cepat besar dan perkembangan plankton di air tambak pesat,” ujarnya. Salah satu fungsi DI GROW GREEN untuk tambak adalah untuk mempercepat pembesaran ikan/udang dan juga memperbaiki kualitas air, hal ini ditandai dengan pertembuhan plankton yang bagus, sehingga pakan alami tercukupi.
Sistim budidaya yang diterapkan oleh Arie Bintara sebenarnya bukan budidaya intensif, melainkan semi-intensif dengan tumpangsari ikan lain (Bandeng, Mujaer dan tombro). Budidaya seperti ini jamak dilakukan oleh petani udang Vanami di Lamongan, dimana dalam satu lahan tingkat populasi sangat tinggi sehingga produksi kurang maksimal. Hal ini yang sebenarnya menjdi kendala bagi petani. Akan tetapi berkat penggunaan DI GROW GREEN hasil panen tetap maksimal dan melimpah.
Arie Bintara mengatakan bahwa penggunaan pupuk organik cair DI GROW meningkatkan produktivitas dan mempercepat masa panen. Sekarang panen dapat dilakukan pada usia ikan/udang 2,5 bulan setelah tebar benih. Hasil yang diperoleh yaitu udang Vanami 8,2 kwintal, Bandeng 8 kwintal, Tombro 5 kwintal dan Mujaer 5 kwintal. Sebelumnya panen baru dapat dilakukan pada saat usia ikan/udang 4 bulan dengan hasil udang Vanami 2 kwintal, Bandeng 1.5 ton, Tombro 85 kg dan Mujaer 1 kwintal.
Budidaya Udang Vanami (Arie Bintara)
Seperti lazimnya pembudidaya tambak di Lamongan, pak Arie juga menerapkan beberapa tahap yang dilakukan antara lain:
- Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah bertujuan memberikan kondisi tanah yang lebih baik. Pengolahan tanah dilakukan sesudah masa panen terakhir yakni dilakukan pengurasan air dari tambak dan dikeringkan selama musim kemarau, tujuannya untuk menghilangkang amoniak dan mematikan patogen dalam tanah. Selama pengeringan lahan tamba, dapat dilakukan perbaikan pematang dan pembuatan parit.
- Penebaran Benih Ikan/Udang
Persiapan penebaran benih dimulai dari pengelolaan air tambak, dimana lahan tambak yang sudah diolah sebelumnya, diisi air setinggi 20 cm. Kemudian ditambah pupuk kimia SP-36 (100 kg) dan Urea (100 kg), untuk memaksimalkan kualitas air dan mencegah kematian benih ikan/udang, ditambah DI GROW GREEN 3 Liter/ha.
Pengelolaan air dibiarkan kurang lebih 1 minggu atau sampai tumbuh pelakton, kemudian air tambak dapat ditambah sesuai kapasitas dan benih ikan/udang siap untuk ditebar di tambak.
- Perawatan
- DI GROW GREEN
Aplikasi DI GROW GREEN dilakukan dengan interval 1 bulan sekali, dosis 4 liter 2,5 ha. Tujuannya untuk menjaga kualitas air dan menstabilkan pertumbuhan Plankton.
- Pemupukan Kimia
Pemupukan kimia menggunakan SP-36 dan Urea dengan Dosis 100 kg/2,5 ha (Sebelum Pakai DI GROW) dilakukan 1 minggu sekali. Kemudian setelah Menggunakan DI GROW GREEN dosis pupuk kimia dikurangi 50%, sehingga dosis per 2,5 ha SP-36 50 kg dan Urea 50 kg.
- Pakan
Pemberian pakan dimulai pada saat berumur 20 hari, pemberian pakan dilakukan dengan interval 2 hari sekali (10 kg). Dosis DI GROW GREEN 1 sendok makan + air 0,5 liter + 3 kg pakan.
- Penyakit
Udang vannamei (Litopenaeus vannameii) berasal dari daerah subtropis pantai barat Amerika. Pada awalnya dianggap tahan terhadap serangan penyakit. Namun dalam perkembangannya, udang vannamei juga terserang WSSV (White Spot Syndrome Virus), TSV (Taura Syndrome Virus), IMNV (Infectious Myo Necrosis Virus), vibrio, dan penyakit terbaru yaitu EMS (Early Mortality Syndrome). Pada awal tahun 2015 berberapa virus menyerang akan tetapi tambak yang sudah menggunakan DI GROW aman karena Udang cenderung lebih sehat sehingga mampu mentolelir virus.
- Panen
- Panen Udang
Panen udang dilakukan pada saat usia 2,5 bulan, dimana rata – rata bobotnya 60 – 70 ekor/kg. Panen lebih efektif dengan cara dijala (Tanpa DI GROW Panen 3.5 Bulan), kemudian langsung disimpan didalam drum yang sudah diberi es agar tidak cepat rusak.

- Panen Ikan
Panen ikan dilakukan pada saat usia 2,5 bulan atau setelah selesai panen ikan (Tanpa DI GROW Panen 4 Bulan). Panen ikan lebih efektif dengan cara dijaring (diperek).

Analisis Usaha Budidaya Udang Tumpangsari Tanpa DI GROW
URAIAN | JUMLAH | SATUAN | HARGA | TOTAL |
Biaya Produksi | ||||
Pengolahan Lahan | ||||
Traktor | 450.000 | |||
Pembuatan Parit | 600.000 | |||
Benih | ||||
Udang | 30 | Rean (5.500) | 75.000 | 2.250.000 |
Bandeng | 30 | Rean (5.500) | 80.000 | 2.400.000 |
Mujaer | 2 | Rean (5.500) | 120.000 | 240.000 |
Tombro | 0,5 | Rean (5.500) | 150.000 | 75.000 |
Perawatan | ||||
Pupuk DI GROW | ||||
Pupuk SP-36 | 16 | Kwintal | 190.000 | 3.040.000 |
Pupuk Urea | 16 | Kwintal | 196.000 | 3.136.000 |
Pakan Pelet (A) | 5 | Karung (20 kg) | 325.000 | 1.625.000 |
Pakan Pelet (B) | 8 | Karung (20 kg) | 110.000 | 880.000 |
Pakan Jagung | 100 | Kg | 3.000 | 300.000 |
Pakan Bekatul | 50 | Kg | 2.700 | 135.000 |
Biaya Panen | 800.000 | |||
TOTAL | 15.939.000 | |||
PANEN | ||||
Udang | 200 | Kg | 60.000 | 6.000.000 |
Bandeng | 1.500 | Kg | 8.000 | 12.000.000 |
Mujaer | 100 | Kg | 15.000 | 1.500.000 |
Tombro | 85 | Kg | 12.500 | 1.062.500 |
TOTAL | 20.562.500 | |||
KEUNTUNGAN | 4.623.500 | |||
(Panen-Biaya Pro) |
Analisis Usaha Budidaya Udang Tumpangsari Dengan DI GROW
URAIAN | JUMLAH | SATUAN | HARGA | TOTAL |
Biaya Produksi | ||||
Pengolahan Lahan | ||||
Traktor | 450.000 | |||
Pembuatan Parit | 600.000 | |||
Benih | ||||
Udang | 35 | Rean (5.500) | 75.000 | 2.625.000 |
Bandeng | 20 | Rean (5.500) | 80.000 | 1.600.000 |
Mujaer | 2 | Rean (5.500) | 120.000 | 240.000 |
Tombro | 2,5 | Rean (5.500) | 150.000 | 375.000 |
Perawatan | ||||
Pupuk DI GROW | 4 | Jirigen | 515.000 | 2.060.000 |
Pupuk SP-36 (-50%) | 5.5 | Kwintal | 190.000 | 1.045.000 |
Pupuk Urea (-50%) | 5.5 | Kwintal | 196.000 | 1.070.000 |
Pakan Pelet (A) | 5 | Karung (20 kg) | 325.000 | 1.625.000 |
Pakan Pelet (B) | 8 | Karung (20 kg) | 110.000 | 880.000 |
Pakan Jagung | 100 | Kg | 3.000 | 300.000 |
Pakan Bekatul | 50 | Kg | 2.700 | 135.000 |
Biaya Panen | 800.000 | |||
TOTAL | 13.805.000 | |||
PANEN | ||||
Udang | 820 | Kg | 60.000 | 49.200.000 |
Bandeng | 800 | Kg | 8.000 | 6.400.000 |
Mujaer | 500 | Kg | 15.000 | 7.500.000 |
Tombro | 500 | Kg | 12.500 | 6.250.000 |
TOTAL | 69.350.000 | |||
KEUNTUNGAN | 55.545.000 | |||
(Panen-Biaya Pro) |